PEREMPUAN MADRASAH PERTAMA BAGI ANAKNYA
Menjadi perempuan memang sebuah nikmat yang luar biasa, banyak amalan-amalan yang memudahkan para perempuan untuk meraih pahala dan ridha Allah SWT salah satunya ialah mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Sungguh itu adalah sebuah kebahagiaan yang tidak dapat dirasakan oleh semua wanita. Kenapa tidak bisa dirasakan oleh semua wanita karena ada banyak faktor yang pertama, perempuan yang belum menikah sama sekali, kedua perempuan yang belum diberi Allah anak, ketiga perempuan yang sudah memiliki anak namun merasa tidak mampu atau tidak punya banyak waktu untuk melihat tumbuh kembang anaknya. Menjadi seorang perempuan memang tidak semudah yang dibayangkan namun tidak sulit juga jika sudah menjalaninya. Perempuan dituntut menjadi seorang yang dapat bekerja secara multi tasking. Bahkan ada sebagian perempuan diluar sana yang memiliki tanggungjawab yang super double, yaitu bunda-bunda yang juga bekerja diluar demi membantu perekonomian keluarganya.
Tapi
bagi perempuan yang setelah menikah tidak bekerja padahal merasa sudah sekolah
tinggi-tinggi jangan berkecil hati dulu, ilmu yang sudah kamu dapatkan sangat
berguna untuk buah hati loh. Memang pasti ada aja orang yang bilang “Percuma
pendidikan tinggi ujung-ujungnya kedapur” Heyy kedapur juga butuh ilmu loh
jangan salah. Ya kan para perempuan.. atau ada yang bilang begini “Sarjana kok Cuma
ngurus anak sama suami”. Yasudahlah yang seperti itu tidak perlu didengarkan,
sekarang jamannya para perempuan harus bisa punya prinsip masing-masing tidak
perlu mendengar kata orang lain. Justru sangat beruntung jika seorang perempuan
mampu melihat setiap tumbuh kembang buah hati, mendidik dan mengasuhnya sedari
lahir hingga ia tumbuh besar. Sekarang pilih kita sebagai ibu yang mengurus
buah hati atau pembantu ? Sayangkan kita sekolah tinggi-tinggi ehh anaknya
diasuh sama yang lulusan SMP atau malah tidak sekolah. Bukan maksud merendahkan
atau meyalahkan orang lain yaa.. Tulisan ini hanya sebagai pengingat diri dan
berharap semoga perempuan diluar sana mengerti bahwa anak adalah titipan Allah
yang patut kita jaga dan kita didik dengan baik. Jangan salahkan anak jika nanti
mereka tidak mau mendengar apa kata orangtuanya, lebih dengar si embak yang mengurus
ketimbang ibunya sendiri.
Sebelum si anak belajar membaca dan
menghitung, anak akan belajar mengenal orang sekitar, benda, rasa, lingkungan
dan bahasa. Kalau dalam buku perkembangan anak ada istilah saraf motorik halus
dan motorik kasar. Nahh ketika anak belajar berjalan, menendang, meraih,
memegang, sampai menulis, menjadi tugas ibu sebagai orang yang paling dekat
bahkan hingga persoalan agama pengenalan cara puasa, berwudhu, mengaji. Perempuan
juga lah yang wajib mengajarkannya. Tentu laki-laki sebagai suami juga harus
bekerjasama dalam mendidik. Dalam Al-Qur’an
Surat An-Nisaa’ ayat 9 terdapat pesan untuk para orangtua yang artinya: “Dan Hendaklah mereka takut kepada Allah
seandainya mereka meninggalkan sepeninggal mereka anak keturunan yang lemah. Hendaklah
mereka khawatir terhadap mereka” .
Jadi
untuk mendidik anak perlu ilmu juga kan.. bukan hanya ilmu agama tapi ilmu
pengetahuan umum juga sangat diperlukan untuk mengajari anak-anak kita. Agar
anak-anak bukan hanya sukses didunia namun juga diakhirat. Sekarang apakah
kalian masih galau gara-gara tetangga sebelah ngomongin kamu?? Kalo kamu sudah
baca tulisan ini tinggalkan komentar untuk memperbaiki tulisanku ya.. Jika ada
pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar. Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar